Masih rendahnya budaya baca di kalangan pelajar telah mendorong pemerintah mengupayakan program terobosan dengan mempromosikan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Semangat GLS dapat disimak dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015. Program GLS dirancang untuk membiasakan siswa-siswi agar gemar membaca dan menulis. Di level Jawa Barat, program GLS antara lain diterjemahkan dalam kegiatan WJLRC (West Java Leaders Reading Challenge). WJLRC ini semacam dorongan sekaligus tantangan untuk siswa agar lebih semangat dalam mengikuti kegiatan literasi.
Menurut laporan sementara Tim WJLRC Disdik Jawa Barat, Kota Banjar memiliki predikat terendah dalam budaya literasi. Laporan itu menyebutkan, dalam kegiatan WJLRC, Kota Bogor menempati peringkat tertinggi, sementara Kota Banjar masih menyedihkan, karena menempati predikat terendah. Hal ini antara lain disebabkan karena masih minimnya dukungan Dinas Pendidikan dalam memfasilitasi kegiatan-kegiatan literasi, termasuk Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sejatinya kini telah menjadi program resmi pemerintah.
Prihatin dengan masih rendahnya budaya literasi di kalangan pelajar di Kota Banjar, Ruang Baca Komunitas (RBK) turut berkiprah dalam kegiatan literasi sekolah. Meskipun bukan kegiatan yang bersifat formal namun RBK mencoba mendekati sejumlah sekolah untuk bekerjasama dalam kegiatan literasi dalam rangka turut mendorong meningkatnya budaya literasi di kalangan pelajar di Kota Banjar. “Ada atau tidak ada program formal dari pemerintah, kita memang berniat untuk membantu siswa, para pelajar di Kota Banjar untuk giat dalam kegiatan literasi,” kata pengurus RBK, Siti Maroah.
Selain menyediakan ruang baca alternatif berupa “Mini Library”, untuk turut mendorong kegiatan literasi di Kota Banjar, RBK juga mengadakan program “Safari Literasi” ke sekolah-sekolah dan pesantren yang ada di Kota Banjar. Hingga akhir Oktober ini ada 25 sekolah yang rencananya akan dikunjungi RBK dalam kegiatan Safari Literasi. “Alhamdulillah hari ini program Safari Literasi di SMAN 1 Banjar sudah masuk yang ke-23 dan menjadi spesial karena bertepatan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016, ” kata Pendiri RBK Kota Banjar, Sofian Munawar. Semangat Sumpah Pemuda diharapkan Sofian akan menjadi pemicu dan pemacu bagi para pelajar dan kalangan muda untuk menjadi momentum dalam menumbuhkan semangat dan kegemaran dalam membaca (reading habit).
Kepala Sekolah SMAN 1 Banjar, Ahmad Sobana menyambut positif kegiatan Safari Literasi yang diadakan Ruang Baca Komunitas. Ahmad yakin kegiatan literasi sangat penting dan besar manfaatnya untuk mendorong para siswa agar lebih giat belajar dalam rangka menggapai masa depan yang lebih baik. “Saya yakin, diantara kalian adalah calon-calon dokter, insinyur, pengusaha, ahli agama, gubernur, dan bahkan mungkin ada calon presiden di sini. Sepuluh atau dua puluh tahun lagi, kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa. Tapi harapan itu tidak akan terwujud jika kalian tidak memegang kuncinya, yaitu rajin membaca,” ujar Ahmad Sobana menyemangati para siswa. Dian, salah seorang siswa Kelas X mengaku senang dengan kegiatan literasi di sekolah. Ia berharap pemerintah melalui sekolah terus mendorong kegiatan literasi siswa dengan menyediakan sumber-sumber pustaka yang saat ini dianggapnya masih kurang memadai.
Acara Safari Literasi ditutup dengan pertukaran pustaka dari Ruang Baca Komunitas dengan SMAN 1 Banjar. Pendiri Ruang Baca Komunitas Sofian Munawar mendapat bingkisan buku dari Kepala SMAN 1 Banjar Ahmad Sobana dan demikian pula sebaliknya. “Pertukaran pustaka ini diharapkan menjadi simbol untuk saling menguatkan, saling sharing, dan saling mendukung dalam memajukan budaya literasi,” kata Sofian Munawar.[]