Oleh. Syaiful Bahri*
“Apa pun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi diirnya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.” – Ki Hadjar Dewantara
Apa yang paling menyenangkan selain bermanfaat bagi orang lain? tentu jawabannya ada dalam diri kita masing-masing. Yang jelas, apa yang dikatakan Ki Hadjar semacam kereta semangat untuk terus membawa kebaikan pada lingkungan sekitar. Salah satunya seperti apa yang sudah dilakukan pegiat literasi di Taman Baca OM DeXx (TBOD).
Perjalanan pegiat literasi bukan hanya tentang mengumpulkan buku-buku dan mengenal banyak kata, tapi juga tentang merasakan keindahan yang tersembunyi di dalamnya. Setiap cerita yang dijumpai.
Praktik baik literasi di Taman Baca OM DeXx adalah sebuah inisiatif yang memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan mereka. Taman baca masyarakat menjadi tempat yang penting dalam mengembangkan minat baca dan keterampilan literasi, terutama di lingkungan yang mungkin tidak memiliki akses luas terhadap sumber daya pendidikan.
Taman Baca OM DeXx awalnya dibentuk karena tersedianya beberapa judul buku yang diberikan oleh mahasiswa dan donator. Buku-buku tersebut ditumpuk begitu saja di garasi rumah tanpa aktivitas. Dari sana Taman Baca OM DeXx bergerak mempersiapkan ruang baca dan sarana-prasarana lainnya dengan mencari donator dan relawan. Untungnya, ada beberapa relawan hebat di Pulai Kei yang dibisa diajak membuat beberapa program belajar untuk anak-anak di kampung.
Taman Baca OM DeXx berdiri sejak tanggal 26 November 2020, bertempat di garasi. Taman Baca ini berada di Jl. Pelita II Sathen – Ohailair, Kec. Kei-Kecil Kab. Maluku Tenggara, Maluku. Saat ini Taman Baca OM DeXx sudah memiliki ruang, yang bergabung langsung dengan sebuah toko pada bangunan baru. Tentu, ada banyak kegiatan yang juga terhubung dengan baca tulis dan terlibat dalam beberapa kegiatan terkait dengan pelestarian lingkungan pesisir.
Taman Baca OM DeXx memilki visi menjadi komunitas yang mandiri, kreatif dan aktif dalam rangka mewujudkan taman baca sebagai pusat pembelajaran dan literasi sehingga terbentuk masyarakat yang cerdas berwawasan serta cinta akan lingkungan pesisir.
Sedangkan misinya adalah menumbuh kembangkan gerakan literasi yang meliputi organisasi sarpras dan koleksi bacaan; mewadahi, menyalurkan aspirasi pengelola TBOD dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat; ikut melestarikan lingkungan pesisir.
Taman Baca OM DeXx berada di bawah asuhan Hadadi Jamlean. Taman baca ini memiliki 508 buku dengan berbagai kategori. Adapun fasilitas di taman baca; rak dinding 2 buah; rak buku 1 buah; papan tulis, kursi kayu dan lain sebagainya. Selain layanan peminjaman koleksi pustaka dan pengembangan koleksi pustaka, ada beberapa program kegiatan layanan belajar-mengajar, di antaranya: Pertama, program literasi masyarakat pesisir, yang meliputi; pembuatan narasi di media sosial tentang masyarakat pesisir; inovasi pendidikan dan pelatihan sumber saya masyarakat pesisir; penghijauan lingkungan; pertolongan pertama pada kecelakaan; basic safety training; pelatihan pengelolaan kebakaran.
Kedua, pembinaan agama dan moral, selain bergerak di bidang literasi abca tulis, Taman Baca OM DeXx juga bergiat di bidang keagamaan, sepetri bina fikih, ushul fiqh, weekwnd student camp dan membacakan buku tokoh-tokoh teladan. Ketiga, prakarya yang di dalamnya ada aktivitas pemanfaatan limbah hasil laut, membuat miniatur alat tangkap bagan apung dan pengelolaan hasil-hasil laut. Keempat, sastra yang menyasar anak-anak di sekitar taman baca.
Taman Baca OM DeXx menyediakan koleksi buku yang beragam dan relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Buku-buku tersebut tidak hanya mencakup buku-buku fiksi dan nonfiksi, tetapi juga buku-buku pelajaran, buku-buku anak-anak, majalah, dan materi pembelajaran lainnya. Dengan memiliki koleksi yang kaya dan bervariasi, taman baca masyarakat dapat memenuhi berbagai minat dan kebutuhan bacaan anggota masyarakatnya.
Dampak positif dari aktivitas literasi di Taman Baca OM DeXx sangat beragam. Pertama, meningkatnya tingkat literasi akan membuka akses masyarakat pedesaan terhadap informasi dan pengetahuan baru, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keterampilan dan kesempatan kerja. Kedua, meningkatnya minat membaca juga akan membantu mengembangkan kreativitas dan pemikiran kritis masyarakat. Ketiga, aktivitas literasi dapat memperkuat jaringan sosial dan solidaritas antarwarga, karena mereka dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan literasi yang dilakukan bersama-sama.
*Tim Penulis Forum TBM/Pengurus Forum TBM DIY