Laporan oleh: Vudu Abdul Rahman
Dalam pembukaan Festival Literasi, Abimanyu (Kepala Bakorwil Bojonegoro) mewakili Gubernur Jatim mengatakan bahwa Indonesia itu luar biasa sejak dahulu kala. Namun kemudian, kualitas SDM kerap kalah ketika bersaing dalam mendapatkan lapangan kerja. Ia mengatakan bahwa Pemprov Jatim menyiapkan pendidikan siap guna. Masyarakat Jatim harus memiliki kompetensi tertentu dengan jiwa petarung. Bojonegoro memiliki perusahaan besar, tetapi pekerjanya dari luar. Masyarakat sekitar harus menikmati dampak dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Abimanyu menegaskan soal kunci yang harus dimiliki generasi masa depan Jawa Timur, yakni keterampilan dan kecakapan melalui pendidikan. Di depan para pendidik dan pegiat, ia mengatakan bahwa membaca dan menulis merupakan kecakapan literasi dasar yang harus dikuasai para pelajar. Ia berpesan agar implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2015 yang telah mengamanatkan bahwa pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran harus menjadi habit di setiap sekolah dan masyarakat. Perpustakaan sekolah harus menghadirkan buku-buku bacaan nonpaket. Artinya, kepala sekolah dapat membuat kebijakan untuk menganggarkan buku-buku nonpelajaran.
Sebuah gerakan akan rumpang tanpa kolaborasi. Oleh karena itu, gerakan literasi sekolah harus bersinergi dengan gerakan literasi masyarakat. Ia berharap agar sekolah dan TBM dapat menumbuhkembangkan minat baca pelajar dan masyarakat. Menulis merupakan salah satu aspek yang masih lemah di sekolah dan masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari indikasi terbitan buku. Para penulis dari Jawa Timur harus beranak pinak, mereka ada karena banyak membaca.
TBM diharapkan dapat membantu kualitas pendidikan di Jawa Timur. Misal, bagaimana masyarakat dapat berpikir kritis terhadap berita palsu yang meracuni tatanan sosial dalam kehidupan maya dan nyata. TBM merupakan ruang diskusi untuk mengembangkan diri. Pemerintah Provinsi Jatim telah menyediakan ragam fasilitas untuk dimanfaatkan PW FTBM Jatim. Semua fasilitas tersebut tidak dipungut biaya. Upaya tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan besar terhadap SDM yang berkualitas. *)