Categories
Kabar TBM

Teman Luar Biasa

Bagi orang Tuli yang tinggal di negara berkembang, kesempatan mengakses pendidikan masih menjadi persoalan. Selain ketimpangan akses pendidikan, dalam keseharian, mereka juga mesti menghadapi banyak stigma negatif, bahkan diskriminatif yang biasa dialamatkan kepada mereka. Sebagai contoh, orang Tuli dianggap tidak mampu melakukan aktivitas sebagaimana orang kebanyakan, atau tingkat kecerdasannya jauh di bawah orang dengar.

Stigma semacam itu berdampak langsung pada perkembangan orang Tuli. Mereka jadi kian sulit menjalin komunikasi, kelabakan mengakses pengetahuan paling anyar, pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan, bahkan sekadar mengakses hiburan di televisi. Paling sering terjadi, orang Tuli kerap didiskriminasi secara linguistik sebab ketidaktahuan orang-dengar dan masyarakat umum.

“Sering kali orang dengar tidak mau berkomunikasi dengan orang Tuli, bahkan menghindarinya, karena tidak mampu memahami bahasa mereka. Orang Tuli bukan berarti tidak bisa bicara. Mereka bisa bicara namun menggunakan bahasa yang berbeda, yakni bahasa isyarat,” kata Phieter Angdika, pengajar di Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo).

Tentu tidak semua orang-dengar abai terhadap hak dan keberadaan orang Tuli. Di Bitung, Sulawesi Utara, Donna C Renata membangun Taman Baca Masyarakat (TBM) Teman Luar Biasa, sekaligus merintis Komunitas Tuli Peduli.

“TBM Teman Luar Biasa diharapkan dapat menggerakkan kegiatan
literasi inklusi,” kata Donna. Ada beberapa program yang dijalankan antara lain pelajaran bahasa isyarat, pelatihan keterampilan untuk bekerja, kecakapan berorganisasi, menggerakkan perekonomian masyarakat Tuli dengan menghasilkan produk layak jual. TBM Teman Luar Biasa didirikan di rumah Donna sendiri, Jalan Nantu No 63, Kadoodan, Madidir, Kota Bitung. Para anggota yang tergabung di situ berusia 15-44 tahun. Ada yang sekolah, ada yang tidak. Ada yang bekerja, ada juga yang sebaliknya.

Selain buku-buku, TBM Teman Luar Biasa juga meyediakan tempat workshop untuk pembuatan kerajinan tangan.“Kegiatan literasinya berhubungan dengan keterampilan.

 

*Tim Infokom dan Litbang Forum TBM

Leave a Reply