Ini yang selalu saya pikirkan: bagaimana Wadas Kelir selalu menjadi bagian paling harmonis dengan masyarakat.
Untuk menjaga hubungan ini, Wadas Kelir harus melakukan banyak hal kebaikan untuk masyarakat. Salah satunya, rutin menyelenggarakan kegiatan hiburan edukasi yang meliterasikan masyarakat, yaitu melalui: Pentas Seni dan Literasi.
Kegiatannya dilakukan dengan menampilkan literasi sosial-budaya yang menyenangkan. Kegiatan yang membuat masyarakat bisa melewatkan malam dengan penuh rasa senang, dan mendapatkan pengetahuan literasi yang penting.
Pada malam ini [Sabtu, 14 Oktober 2017], Pentas Seni dan Literasi menghadirkan kelompok DISIS, kelompok seni wayang orang yang digawangi oleh anak-anak muda kreatif yang menyajikan guyonan dalam budaya Banyumas.
Sebelum kelompok Disis tampail, remaja Wadas Kelir menampilkan tiga atraksi yang memukau, Kak Ilham menampilkan sulap khas Banyumas, Kak Pipit Kak Wiwi dan Kak Bayu menampilkan musik dan musikalisasi puisi geguritan Banyumas.
Masyarakat menyaksikan kegiatan ini dengan hikmat, saat giliran Disis tampil, tentu saja, kami semua tertawa terbahak-bahak. Kami merayakan malam minggu dengan sangat senang dan riang.
Tidak saja sampai di siti, Disis mampu menampilkan cerita sejarah Banyumas yang sangat memukau. Kami pun jadi tahu sejarah Banyumas, mulai dari lahir dan penemunya, serta tokoh-tooh penting yang mendirikan Banyumas.
Acara dipungkasi pada pukul 22.00 WIB dengan sangat berkesan. Masyarakat pulang dengan rasa senang, salah satu warga pun bilang,”Kapan lagi ada acara ini?” Saya tersenyum senang, saya menjawab, “Secepatnya!”
Kami memungkasi acara malam ini dengan sangat senang. Saya meyakini, dengan kegiatan ini, Wadas Kelir akan semakin mesra dengan masyarakat, menjadi bagian penting dalam proses perubahan yang akan terjadi di Wadas Kelir.
Perubahan menuju masyarakat Wadas Kelir yang Literat dan semoga memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.**