Sejak awal mendirikan Wadas Kelir, tahun 2013, saya sudah meyakini, bahwa konsep sekolah bagi saya tak sekedar sebuah kelas atau bangunan, yang di dalamnya murid-murid duduk rapi mendengarkan gurunya menyampaikan materi dengan berceramah sok tahu.
Lebih dari itu, salah satu arti sekolah bagi saya adalah memberikan sebuah tanggung jawab dalam bentuk proyek untuk dikerjakan secara kolektif. Dalam proses pengerjaan proyek itu, tugas saya adalah memantau dan mendampingi bagaimana murid-murid saya bisa bekerja keras dan bekerja sama dalam penyelesaian tugas tersebut.
Konsep ini saya berikan pada remaja Wadas Kelir.
Sebulan yang lalu, dua belas remaja dan empat relawan Wadas Kelir saya ajak mereka ke sebuah kelas istimewa. Bukan kelas ruangan, tapi kelas halaman Taman Baca Wadas Kelir. Di kelas itu saya sampaikan:
“Kalian bulan depan harus mementaskan Teater. Dipimpin kalian dan dikerjakan kalian sendiri. Harus jadi agar kalian belajar banyak tentang kehidupan!”
Setelah tugas berat ini, saya tahu mereka berdiskusi. Mereka memilih peran, tugas, dan tanggung jawabnya. Mereka berdiskusi membuat skenario. Mereka melakukan audisi karakter tokoh yang tepat. Dan ini pekerjaan yang luar biasa. Luar biasa lelah dan membutuhkan kecerdasan seni yang bagus. Dan mereka bisa menyelesaikannya dengan baik.
Dan tidak sampai ini, saya tahu, jadilah hari-hari panjang yang melelahkan buat mereka. Pulang sekolah disempatkan untuk latihan teater. Saat ada waktu libur sekolah mereka latihan teater. Semua dilakukan kadang sampai larut malam sampai saya melihat doresan mata dan wajah kelelahan.
Dalam keadaan lelah ini saya tahu, di antara mereka telah terjadi keributan, terjadi kemarahan, terjadi pertengkaran karena kerja tim ternyata melelahkan. Satu murid mogok semuanya terganggu. Semuanya kecewa. Maka, berbagai manuver kata-kata kekecewaan berakrobat di group WA mereka. Saya tahu. Dan saya pun dag-dig-dug dengan katakutan mereka akan gagal dan timbul perpecahan karena materi ini.
Tapi, dari lubuk hati terdalam saya, saya yakin mereka bisa mengatasinya dengan baik . Mereka adalah murid-relawan Wadas Kelir yang tangguh dan kuat.Mereka hebat.Sudah empat tahun mereka belajar di Wadas Kelir dengan penuh dedikasi dan integritas tinggi untuk memajukan Wadas Kelir sebagai tempat pendidikan masyarakat yang hebat.
Dan kenyataan ini terjadi. Saya melihat sebuah penampilan teater remaja Wadas Kelir [28-10-2017] yang memukau. Lucu dan menghibur dengan penuh totalitas yang luar biasa. Pertengkaran, perselisihan, dan kemarahan yang menjadi bumbu selama latihan berhasil di atasi dengan baik. Tepuk tangan bergema mengakhiri sebuah pementasan.
Dan saya sebagai guru berkaca-kaca. Hati saya senang gembira menyaksikan sebuah kemenangan dan kelulusan murid-murid saya. Ya, mereka remaja hebat yang telah ditempa dalam pendidikan komunitas yang saya desain sedemikian rupa.
Dan usai pementasan, saya melihat wajah-wajah bahagia mereka. Mereka senang dan bangga. Mereka sudah lupa dengan kemarahan dan perselisihan yang pernah terjadi. Kekecewaan itu hanya milik pribadi untuk diatasi, tetapi kemenangan adalah milik kita semua, barang kali hati juara mereka berkata.
Maka, saat evaluasi pementasan dengan bangga saya katakan:
“Kalian sangat hebat. Saya sudah yakin itu. Penampilan luar biasa. Dan lebih dari itu, kalian harus tahu, Wadas Kelir adalah sekolah kehidupan dengan pelajaran lebih sulit dari sekolah. Kalian diberi materi Teater dan kalian telah menyelesaikan dengan bagus. Kalian lulus karena telah berhasil menahan rasa kecewa dan marah untuk diredam demi tujuan bersama. Inilah pelajaran penting. Jangan pernah meninggalkan teman, tanggung jawab, dan keluarga Wadas Kelir karena kemarahan dan kekecewaan!”
Semua tampak senang, dan pelajaran penting kita perolah: sekolah dengan berpuluh mata pelajaran belum tentu cukup untuk membentuk murid kita berjiwa besar. Tapi, di Wadas Kelir dengan memberikan tugas Teater, saya menyaksikan sendiri remaja-remaja ini berjiwa besar. Menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Inilah sekolah di Wadas Kelir. Sekolah kehidupan yang tidak hanya membentuk anak-anak cerdas karena ada kewajiban membaca buku. Tapi, juga sekolah untuk menempa mental dan keberanian remaja untuk kehidupan mereka lebih baik di masa depan.
Salam Literasi! Hormat saya untuk Indonesiaku tercinta. Semoga Wadas Kelir bisa menyiapkan generasi yang baik untuk masa depan Indonesia yang cerah.[]